Tentang Mimpi...

/
0 Comments

Mimpi merupakan sebuah harapan atau cita-cita yang ingin dicapai. Berbicara tentang mimpi, berarti membahas tentang kontribusi apa yang akan diberikan. Hal ini karena kita adalah makhluk sosial yang tidak akan pernah terlepas dari interaksi dan hubungan dengan lingkungan sekitar.
Sejatinya, mimpi setiap orang berkemabang seiring dengan kebutuhan dan realitas yang dihadapi. Mimpi adalah hal penting dalam kehidupan. Mimpi memberikan tujuan jelas, sehingga kita bisa merancang hal apa saja yang harus kita lakukan untuk mencapai mimpi tersebut. Saya percaya dibalik kesuksesan seseorang ada mimpi yang sebelumnya diangankan.
Bagi saya, mimpi adalah hal mutlak yang mesti ada dalam hidup. Mimpi ibarat pos-pos pemberhentian tentang pencapaian hidup. Ibarat jalur hidup yang harus kita lalui mesti memberi kontribusi dan sarat akan manfaat bagi sesama.
Saya adalah pemuda yang dari kecil mengenyam pendidikan di pelosok Kab. Serang, Banten, sebelum akhirnya kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Lahir dari keluarga sederhana, menjadi semangat hidup tersendiri bagi saya. Simple ! Hanya ingin bisa lebih baik di masa mendatang. 
Dari kampung, melelui televisi saya sudah biasa disuguhi kondisi bangsa. Mulai dari berita kemiskinan yang rasanya sulit terkentaskan, potret pendidikan Indonesia yang masih belum menggembirakan hingga permasalahan sosial-kemasayarakatan. Melihat kondisi ini, sebagai putra bangsa saya turut terpanggil. Terpanggil untuk bisa memberikan kontribusi terbaik. Dan hal tersebut kemudian terdeskripsikan melalui mimpi saya.
Melalui tulisan ini, saya akan fokus terhadap pendidikan. Pendidikan merupakan aspek penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Cukuplah sederhana melihat kehebatan suatu negara, yaitu dari sumberdaya manusia yang terdidik. Oleh karenanya sekarang saya kuliah di jurusan pendidikan. Jika diperhatikan, sebenarnya secara mendasar gejolak permasalahan bangsa dapat dikentaskan melalui pendidikan. Pengangguran dan kemiskinan misalnya, tidak akan terjadi jika orang tersebut memiliki keterampilan, dan keterampilan tersebut didapatkan melalui proses pendidikan. Berangkat dari hal ini, kemudian saya reduksi melalui 3 mimpi. Pertama, meraih pendidikan tinggi; Kedua, menjadi penulis profesional; dan Ketiga, menjadi Mentri Pendidikan dan Kebudayaan RI.


Mimpi Pertama, Memperoleh Pendidikan Tinggi spesifikasinya S1 di luar daerah, S2-S3 di luar negeri dengan beasiswa. Pendidikan tinggi adalah kewajiban bagi saya, hal ini melihat kondisi sosio-kultur lingkungan Indonesia. Sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumberdaya manusia untuk pembangunan. Mimpi kedua, Menjadi Penulis Profesional. Menulis adalah kebutuhan, tidak hanya bagi pengembangan kompetensi diri, namun lebih jauh adalah untuk promosi, mengikat pengetahuan dan berbagi. Penyebarluasan ilmu yang saya dapatkan akan lebih masif melalui tulisan. Mimpi Ketiga, Menjadi Mentri Pendidikan dan Kebudayaan RI. Saya sadar, pengimplementasian ilmu dan pengalaman haruslah menemukan wadah agar bisa bisa terasa manfaatnya. Relaita pendidikan di Indonesia masih berada pada pusaran rintangan yang kompleks. Akses pendidikan yang tidak merata, kualitas, sumberdaya kependidikan, bahan ajar, dan lain sebagainya masih menjadi momok bagi pendidikan di Indonesia. Hal ini kemudian terdeskripsikan melalui data Human Development Index dimana Indonesia masih berada diperingkat bawah. Padahal Pendidikan sampai saat ini masih dipercaya oleh banyak kalangan sebagai tempat pembentukan karakter dan penyiapan sumberdaya manusia yang unggul. Oleh karenanya, saya ingin menjadi Mentri Pendidikan dan Kebudayaan RI, untuk bersama-sama menjadikan Indonesia unggul, mulai dari proses krusial yaitu pendidikan.

Semoga terwujud. Amin.


You may also like

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.