Naskah Syarhil Qur'an : Akhlak Rasulullah sebagai Kunci Perbaikan Dekadensi Moral

/
0 Comments




السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Hadirin Yang Berbahgia ....
            Napoleon Hill dalam bukunya Megatrends 2000 menjelaskan, “Abad 21 merupakan Abad perkembangan Umat beragama” dapat kita saksikan, lembaga-lembaga pendidikan semakin makmur, masjid-masjid semakin menjamur, pengajian dan pengkajian tidak lagi sebatas forum dan podium melainkan sudah merabah kepada media cetak dan media elektronika. Hal itu patut untuk kita syukuri dengan mengucap Alhamdulillah. Namun sayang hadirin, disamping kemajuan yang terjadi pada abad ke-21 ternyata abad 21 telah melahirkan Dekadensi Moral, bobroknya moral yang kian meraja rela.
Hadirin… Indonesia pada saat ini sedang mengalami fase kegentingan, dimana tingkat kepercayaan rakyat terhadap pemerintah kian hari kian menurun karena para pemimpin kita banyak terjerat kasus Korupsi. Sehingga bagaimana mungkin reformasi teraplikasi sementara pemimpin kita mengalami dekadensi??. Terlebih kabar berita pada media-media masa di Indonesia tentang pencurian, tauran, pembunuhan, pemerkosaan, eksploitasi hutan, remaja mati akibat miras Oplosan, hingga gerakan terorisme sering menjadi menu harian. Lantas timbul pertanyaan, apa yang harus kita lakukan ??? salah satu jawabannya, berikut tema yang akan kami angakat pada kesempatan kali ini, yaitu “Akhlak Rasululluh sebagai Kunci Perbaikan Dekadensi Moral” yang dilandaskan pada QS. Al – Ahzab ayat 21 :

21. Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan(kedatangan) hari Akhir dan yang banyak mengingat Allah.

            Hadirin Yang berbahagia,
Ayat tadi dalam ilmu Balaghah termasuk “                                         “ maksudnya ayat tersebut menginformasikan sekaligus menegaskan kepada kita, sungguh pada diri Rasulullah itu terdapat Uswatun hasnah. Rasulullah merupakan figure yang luhur serta contoh yang tinggi yang harus diikuti dengan sepenuh hati. Sehingga, Abu A’la al maududi dalam bukunya the prophet of islam ,mengatakan he is the only one example, rasul merupakan contoh yang paling lengkap,dalam dirinya terdapat kebesaran dan kemuliaan sifat manusia. Sebagai Contoh ,ketika Ka’bah  diperbaiki oleh orang Makkah, dimana ketika pekerjaan tinggal mengangkat dan meletakan hajar aswad, timbul perselisihan. Setiap pimpinan suku yang ada disana merasa berhak melakukan tugas tersebut. Singkat cerita Rasul datang, beliau dijadikan Hakim atas perkara tersebut.  Akhirnya Rasul membentangkan kain dan meletakan Hajar Aswad tersebut ditengah-tengahnya dan meminta masing-masing diantara mereka untuk  memegang ujung kain. Kemudian diangkatlah, dan ketika sampai ditempatnya, Rasulullah mengambil dan meletakannya sendiri. Setiap suku merasa puas atas jalan yang ditempuh Rasul sehingga dapat pulang dengan tiada perselisihan.
            Hadirin Yang berbahagia,
Karna begitu  sangat pentingnya Akhlak rasullulah serta Kebesaran sifat beliau sebagai seorang pemimpin yang selalu mengutamakan kepentingan rakyat dan mengutamakan akhlaqul karimah pada akhirnya mampu merobah masyarakat biadab menjadi beradab,yang dulunya berseteru menjadi satu,yang dulunya menyembah berhala kini kembali menyembah allah ta’ala.
sehingga  Michael Heart menyebutnya dalam bukunya the one hundred ranking of the most influenting person in history. Hal ini menjadi sebuah pembuktian dari sabdanya :


“sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak”

            Lantas bagaimana akhlak bangsa kita yang telah mengalami dekadensi, terutama para pemimpin kita saat ini? Jawabannya adalah masih banyak pejabat kita yang bejat yang berani melipat uang Rakyat, masih banyak aparat yang tidak amanat dan bergelimang maksiat serta masih banyak pemimpin  kita yang bergulat di kawasan Korupsi yang pekat. Tapi  Alhamdulillah , masih ada pemimpin kita yang petut diteladani, masih ada pejabat yang bias mengayomi, masih ada aparat yang peduli. Semua itu patut disyukuri walaupun jumlahnya  masih sedikit sekali.

            Hadirin , ditengah kegentingan Negara kita saat ini, ditengan maraknya dekadensi disemua aspek kehidupan, ini menjadi tugas kita bersama agar dapat sama-sama keluar dari lubang buaya kemudian masuk ke pintu syurga. Hal itu taklain dan tak bukan yaitu dengan kita kembali mengimplementasiak ruh Rasulullah ditengah – tengah kehidupan kita.
Sehingga dengan cara ini kita akan mampu hidup bahagia baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, maupun Negara dan bangsa. Dan Allah pun akan menganugerahkan keberkahan kepada kita semua penduduk bangsa ini. Allah SWT berfirman dalam surat Al-A’raf ayat 96:

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ وَلَـكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ ﴿٩٦﴾

096. Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.

Hadirin Yang Berbahagia, dari uraian tadi dapat kita ambil beberapa kesimpulan, yaitu :
1.      Untuk menjadi sebuah Negara yang makmur maka setiap pemimpin wajib bercermin dan mengambil cara serta strategi Rasulullah.
2.      Segudang Probem akan semakin parah ketika langkah yang kita ambil salah, termasuk mengambil figure dalam hidup.
3.      Rasulullah merupakan sosok karismatink yang kita akan dapat menemukan jawaban atas masalah yang kite hadapi termasuk Korupsi di negri ini yang sudah menggerogoti hak rakyat demi kepentingan pribadinya ketika kita kembali menghadirkan Ruh Rasullah dalam segala aktifitas kita.

Hadirin itulah yang dapat kami sampaikan,
Hidup sendirian tanpa kekasih
Cukup sekian dan terima kasih.


والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته



You may also like

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.