5 Alasan Kenapa Harus Menulis

/
1 Comments

Kegiatan menulis seringkali menjadi momok bagi kebanyakan orang. Begitu ringan memang dalam melafalkan kata ‘menulis’, tetapi untuk konsisten dalam menulis perlu semangat dan tekad yang kuat. Mengenai definsi menulis, MacArthur (2007:2) mengatakan “Writing is a powerful tool for getting thing done and a language skill to convey knowledge and information”. Menulis adalah alat paling baik untuk menyampaikan ide dan gagasan seseorang. Menulis merupakan keterampilan berbahasa untuk menyampaikan gagasan dan informasi.

Pertanyaannya, pernahkan Anda merasa seperti menyerah dalam menulis? Atau Anda pernah merasakan telah bekerja berjam-jam untuk menyelesaikan satu artikel untuk diposting hanya untuk mendapatkan satu comment? Atau yang lebih menyakitkan ketika tulisan sudah setengah jadi, tetapi hilang fokus dan buyar. Kita sama! Saya pun mengalami hal yang sama.
Penulis hebat yang puluhan bahkan ratusan tulisannya, pasti pernah mengalami kendala-kenadal di atas. Namun perbedaanya, mereka berhasil mengendalikan diri sehingga seolah tidak pernah pengalami kendala-kendala tersebut.

Salah satu tips yang bisa digunakan agar tetap semangat untuk menulis adalah mengetahui tujuan menulis dan manfaat yang akan didapatkan. Hal ini saya sajikan dalam 5 alasan kenapa harus menulis:

1.   Arti Kehidupan
Ada pepatah mengatakan, jika gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, lalu bagaimana dengan kita? Ya, manusia mati akan meninggalkan nama. Namun, jika Anda meninggalkan karya yang bermanfaat, maka akan tetap hidup memberikan kemanfaatan kepada orang yang masih hidup. Einstein, Thomas Alfa Edision, Ir. Soekarno, misalnya, walaupun mereka sudah wafat, namun sejatinya mereka masih hidup lewat karya-karya dan kontribusi besarnya.

2. Networking
Salah satu manfaat dari menulis adalah jejaring atau networking. Menulis adalah media untuk menyampaikan gagasan/ide. Produk dari kegiatan menulis adalah berupa bacaan. Ketika bacaan tersebut dinilai baik, maka akan mendatangkan berkah tersendiri. Kita bisa lebih banyak dikenal orang melalui tulisan kita, yang artinya dalam satu paket dampaknya adalah kita bisa mendapatkan jejaring atau networking lebih cepat, lebih banyak, dan lebih mudah.

3. Agar Otak Tidak Mampet
Selain berbicara, menulis adalah media efektif untuk menyampaikan gagasan Anda. Manusia diberkahi tuhan berupa akal. Melalui akal ini setiap harinya kita memproses jutaan informasi baru ke dalam otak kita. Informasi itu kemudian diolah menjadi sebuah gagasan/ide. Sebuah gagasan akan mati dan menjadi tumpukan sampah yang tidak berguna di otak Anda apabila tidak di ungkapkan atau tidak di SHARE. Sebagaimana tong air, kalo kebanyakan air yang masuk hasilnya jadi air bah. Kita pun perlu mengeluarkan air itu agar bisa bermanfaat, misalnya menghilangkan haus.

4. Mendulang Kekayaan
Menjadi kaya dari menulis? Ah... bukan hal mustahil! Sudah banyak yang membuktikannya. Siapa yang tak kenal dengan Andrea Hirata, penulis buku Laskar Pelangi. Tahukah bahwa jumlah buku beliau yang terjual mencapai angka 1 juta lebih. Keuntungannya? Ah, tentu bisa menghitung sendiri berapa pendapatan dari penjualannya.

5. Prasyarat Naik Jabatan
Kemampuan menulis adalah salah satu prasyarat dalam kenaikan pangkat guru. Peraturan Bersama Mendiknas Nomor 03/V/PB/2010 dan Kepala BKN Nomor 14 Tahun 2010 Pasal 17 ayat 2 menyebutkan bahwa, Guru Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b yang akan naik jabatan/pangkat menjadi Guru Muda, pangkat Penata,golongan ruang III/c angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat, paling sedikit 4 (empat) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif, dan paling sedikit 3 (tiga) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri. Kalau jadi guru, yaa... Menulis adalah salah satu keterampilan yang harus dimiliki.

Semoga bermanfaat!

Sumber Acuan:
Peraturan Bersama Mendiknas Nomor 03/V/Pb/2010 dan Kepala BKN Nomor 14 Tahun 2010 Pasal 17 ayat 2.

MacArthur, Charles A., dan Jill Fitzgerald. 2007. Best Practices In Writing Instruction. New York: The Guilford Press.


You may also like

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.