Realitas Masyaraat Muslim Indonesia #SudutPandangKu

/
0 Comments

    Menjadi negara dengan berpenduduk muslim terbesar didunia, tidak menjamin Indonesia menjadi negara yang tanpa masalah. Akan tetapi ini harus dijadikan sebuah tantangan untuk seluruh masyarakat Indonesia agar turut bersama membangun negeri yang nyaman dan layak.
    Tak bisa kita mengelak, bahwa negeri kita ini, masih banyak tertinggal oleh bangsa-bangsa lain, baik dari segi pendidikan,perekonomian ataupun dalam bidang ilmu pengetah
uan. jika dibandingkan dengan Israel yang notabene mayoritas Yahudi, dalam satu juta penduduk memiliki 1600 pakar pengetahuan. Amerika
yang notabene Nasrani dalam satu juta penduduk memiliki 160 pakar pengetahuan. Sedangkan Indonesia dalam satu juta penduduk , hanya memiliki 65 pakar pengetahuan yang muslim (orang Islam) nya hanya enam orang.Maka kita masih jauh tertinggal oleh negara-negara lain. Tidak sampai disitu, keterpurukan Indonesiapun mewabah dalam bidang ekonomi. Walaupun akhir-akhir ini kita disuguhkan dengan kabar gembira bahwa Indonesia merupakan negara yang laju perekonomiannya stabil dan cenderung meningkat ditengah-tengah krisis yang mengancam dunia, terutama bagian timur. Tapi kalau kita perhatikan, perekonomian negeri kita sesungguhnya masih banyak dikuasi oleh orang-orang non Islam. Saya ambil contoh Jakarta. Jakarta merupakan kota Metropolitan yang seringkali dijadikan tolak ukur bagi daerah lain, yang menguasai sektor ekonominya kebanyakan non Islam. orang Islamnya belum mampu mengambil alih kekuasaan dalam aspek ekonomi ini. Yang lebih memprihatinkan banyak uamt Islam yang bekerja maupun dipekerjakan secara tidak layak. Data menunjukan, pengusaha Indonesia masih kurang dari 2%, Padahal suatu negara berkembang akan mampu menjadi negara maju apabilajumlah pengusahanya minimal mencapai 2%. Dan ternyata dari data tesebutkebanyakan pengusahanya bukan orang Islam yang tentunya mereka akan menerapkan Sistem Kapitalis yang pasti akan memperluas kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin.
    Secara logika, orang islam akan akan semakin terpuruk apabila masalah ini tidak segera diatasi secara bijaksana. Ketika mereka berada dalam garis kemiskinan maka secara otomatis pendidikannya pun akan terancam. Dan secara tidak sadar kita sedikit demi sedikit telah terbawa arus Yahudi dan Nasrani yang memang menginginkan kita terjerumus kedalam jurang tersebut. Sehingga kitaharus tepat memilih jawaban atas semua permasalahan itu.  Al-Qur'an adalah jawaban atas semua permasalahan tersebut. Kita perlu membumikan peningkatan SDM dan pengelolaan SDA yang berasaskan Al-Qu'an yang tepat sasaran dan berkesinambungan agar mampu meng-cut rantai kemiskinan dan ketertinggalan umat Islam.



You may also like

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.